Obrolan Tentang Taubat


Disebuah Warung Makan, disela-sela waktu istirahat kantor  terjadilah percakapan antara Kang Ian dengan  Teman Kerjanya, sebut saja Bang Asrul. Petugas Security di Kantor Kang Ian.

K: Kang Ian dan B: Bang Asrul

B: Wah tumben ni Kang, gak bawa bekal makan siang?

K: Iya ni bang, istri lagi kurang enak badan jadi gak masakin sarapan..

B: Ohh..kasian. Ya sudah sekali-kali makan diluar, nostalgia waktu bujangan kan? Hehe..

K: Hehe bisa aja si Abang..

B: Enak yah sekarang mah ada yang masakin..

K: Iya ni bang alhamdulillah..Abang kapan ni mau menyusul?

B: Wah kalau saya mah gak tahu..udah umur 35 juga belum ada yang mau ni kang..

K: Emangnya kenapa gitu bang..

B: Ehmm mungkin Kang Ian belum tahu yah cerita masa muda saya..

K: Belum..memangnya dulunya kenapa gitu bang? Maaf ni bang saya cuman gak ngerti aja..

B: Yeahh..saya sih sebenarnya malu Kang cerita ini. Tapi ya sudahlah..semoga cerita saya ada hikmahnya buat Kang Ian..

K: Waduh saya jadi penasaran ni Bang…maaf ya bang gak cerita juga gak papa..

B: Hehe gak papa koq Kang..sebenarnya saya dulu seorang preman. Daerah kekuasaan saya ya sekitar perempatan depan jalan itu..4 tahun yang lalu sempat ada kerusuhan di daerah sini. Masalahnya sih sepele..biasa rebutan kekuasaan antar geng preman. Kebetulan Ketua Geng sini adalah saya..

K: Ouuh..baru tahu saya Bang..silakan bang dilanjut ceritanya..

B: Nah kenapa saya bisa kerja di kantor ini. Panjang juga ceritanya. Kebetulan waktu itu saya mengenal Pak Budi pimpinan Kantor ini, beliau selalu memberikan uang rokok buat saya katanya sih untuk untuk uang keamanan. Dulu mah kantor Pak Budi belum sebesar sekarang, masih di rumah kecil di ujung  jalan sana. Jadi belum ada petugas securitynya kaya sekarang. Dan saya lah yang biasanya kalau malam keliling daerah sini. Kalau siang mah kerjaan saya ya nangkring di perempatan narikin uang keamanan sama para pedagang dan supir angkot yang mangkal disana hehe.

K: Lalu bang..

B: Nah pas waktu kerusuhan itu. Mobil Pak Budi yang baru keluar dari kantornya terjebak dalam kerusuhan itu. Mobilnya dirusak dan hampir saja Pak Budi jadi amukan para preman musuh saya itu. Karena saya mengenal baik Pak Budi saya pun mencoba melindungi Pak Budi dengan sekuat tenaga saya, hingga saya luka-luka dan tubuh saya banyak luka memar dan bacokan celurit hingga tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit.

K: Masya Alloh..

B: Hehe itu 4 tahun yang lalu Kang. Biaya perawatan selama di rumah sakit pun Pak Budi yang nanggung. Hingga akhirnya setelah saya sembuh, Pak Budi menawarkan pekerjaan sebagai petugas security di kantornya. Saya sangat senang sekali waktu itu. Ya beginilah kang kalau tidak punya keahlian, waktu itu saya hanya punya modal badan besar bertato plus jago berkelahi jadilah saya Ketua Preman hehe..

K: Wah saya jadi merinding dengernya Bang..Mengerikan banget kayanya..

B: Iya Kang..selama di rumah sakit, saya koma 2 hari dan waktu itu saya baru merasakan adanya Alloh, gini-gini juga saya muslim Kang. Waktu jadi preman saya memang sering ninggalin shalat, berbuat maksiat setiap hari dan hal-hal yang jelek-jelek lainnya. Waktu di rumah sakit itu saya tersadar dan ingin sekali taubat, disini saya tidak punya saudara lagi Kang. Tahu sendiri saya tidur juga di Kantor..saya menangis dan menyesali perbuatan saya. Alhamdulillahnya ketika kematian itu datang menghampiri saya, saya sempat tersadarkan dan masih bisa tetap bernafas hingga sekarang ini. Alhamdulillah.. ” Ucap Bang Asrul sambil menyeka air matanya yang tiba-tiba meleleh..

K: Alhamdulillah Bang..saya ikut senang..saya juga sering lihat Bang Asrul Sholat nya rajin sekarang .

B: Iya Kang..saya sangat bersyukur. Saya sering menangis sendirian kalau mengingat itu..saya takut dosa-dosa saya tidak diampuni oleh Alloh…

K: Jangan takut Bang..Alloh itu Maha Pengampun..Abang coba perhatikan Ayat Alquran yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”. (QS. At-Tahrim : 8).

B: Iya Kang..Makasih.

K: Dan Abang tau gak hadits yang isinya kisah tentang Pembunuh 99 orang yang bertaubat?

B: Belum Kang..yang kaya gimana?

K: “Dahulu ada seorang laki-laki sebelum kalian yang telah membunuh 99 nyawa. Dia bertanya tentang orang yang paling berilmu di atas permukaan bumi. Lalu ditunjukkanlah seorang rahib (ahli ibadah). Kemudian ia pun datang kepada sang rahib seraya mengatakan bahwa dirinya telah membunuh 99 nyawa. Apakah masih ada taubat baginya? “tidak ada!!”, tukas si rahib. Maka orang itu membunuh si rahib dan menyempurnakan (bilangan 99) dengan membunuh si rahib menjadi 100 nyawa. Kemudian ia bertanya lagi tentang orang yang paling berilmu di atas pemukaan bumi. Lalu ditunjukkan seorang yang berilmu (ulama’) seraya menyatakan bahwa dirinya telah membunuh 100 nyawa, apakah masih ada taubat baginya. Orang yang berilmu itu menyatakan bahwa siapakah yang menghalangi antara dirinya dengan taubat? “Berangkatlah engkau ke negeri demikian dan demikian, karena disana ada sekelompok manusia yang menyembah Allah -Ta’ala- . Maka sembahlah Allah bersama mereka, dan janganlah engkau kembali kembali ke kampungmu, karena ia adalah kampung yang jelek”, kata orang yang beilmu itu. Orang itu pun berangkat sampai di tengah perjalanan, ia di datangi oleh kematian. Maka para malaikat rahmat, dan malaikat adzab (siksa) pun bertengkar tentang orang itu. Malaikat rahmat berkata, “Dia (bekas pembunuh) ini telah datang dalam keadaan bertaubat lagi menghadapkan hatinya kepada Allah -Ta’ala-“. Malaikat adzab berkata, “Orang ini sama sekali belum mengamalkan suatu kebaikan”. Lalu mereka (para malaikat itu) pun didatangi oleh seorang malaikat dalam bentuk seorang manusia. Mereka (para malaikat) pun menjadikannya sebagai hakim. Malaikat (yang menjadi hakim) berkata, “Ukurlah antara dua tempat itu; kemana saja laki-laki lebih itu dekat, maka berarti ia kesitu”. Mereka mengukurnya; ternyata laki-laki itu lebih dekat ke negeri yang ia inginkan. Akhirnya malaikat rahmat menggenggam (ruh)nya”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Anbiyaa’, bab: Am Hasibta anna Ashhaba Kahfi war Roqim (3283), Muslim dalam Kitab At-Taubah, bab: Qobul Taubah Al-Qotil Wa in Katsuro qotluh (2766), Ibnu Majah dalam Kitab Ad-Diyat, bab: Hal li Qotil Al-Mu’min Taubah (2622)]

B: Masya Alloh..mengharukan sekali Kang kisahnya. Membuat saya mantap untuk bertaubat dan menjalani kehidupan baru saya..

K: Alhamdulillah…Alloh akan memberikan ganti yang lebih baik Bang..

B: Insya Alloh Kang..saya ingin lebih baik lagi. Saya mohon bimbingannya Kang Ian..

K: Waduhh..saya juga masih belajar. Sama-sama aja Bang..

B: Iya Kang..makasih atas semangatnya. Saya senang mendapatkan teman seperti Kang Ian yang bisa menerima saya..

K: Yah..manusia itu tempat salah dan khilaf Bang. Gak ada yang sempurna..mendingan Abang mantan preman, daripada jadi mantan ustadz. Lha sekarang jadi apa?

B: Hahaha..bisa becanda juga Kang Ian ini.

K: Hehe..dah jam 1 ni Bang. Dah masuk waktu Kerja..yuk kita cabut

B: Iya Kang..sebentar mau bayar kopinya dulu.

K: Udah saya aja yang bayar sekalian…tenang aja Bang..

B: Wah makasih banyak Kang..semoga Alloh membalas kebaikan Akang.

K: Sama-sama Bang..semoga Alloh menerima amal kita semua. Yuk Bang..

B: Mari Kang..

Akhirnya Percakapan siang itupun selesai dengan beranjaknya Kang Ian dan Bang Asrul dari Warung Makan seberang jalan itu..

35 thoughts on “Obrolan Tentang Taubat

  1. betul kang, yang namanya hidayah itu bukan ditunggu, tapi dicari, umur manusia kan ndak ada yang tau berapa jumlahnya..

    selagi Allah masih menutupi berbagai aib kita, maka kita perlahan lahan harus meninggalkan sgala maksiat yang kita kerjakan, bukan malah mengulangi lagi berulang ulang..

    taujih buat diri pribadi juga 🙂
    kalo lagi serius gini saya keliatan keren deh 🙂

    • hehe gitu y fara..
      memang kata-kata fara benar ^^
      mungkin keseriusan yang harus banyak ditonjolkan far kalau fara ada di depan umum
      kalau sesama akhwat y boleh2 saja becanda..
      hanya untuk menjaga kewibawaan dan harga diri
      terima kasih dan salam ^^

  2. Ah, terima kasih sekali atas postingan yang indah ini, saya merasa di ingatkan kembali, ternyata pintu tobat Allah itu tak pernah habis untuk manusia. hal ini semakin membuktikan cinta dan kasih sayangnya Allah tak dapat di ukur dengan nilai apapun

  3. “Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui” — Attaubah:6 —

    semangat…

  4. Postingan yang begitu mennghentak dada, sudahkah saya melakukan taubat atas dosa2 kecil sekalipun? kadang, karena merasa jadi ahli ibadah kita lupa melakukan taubat, padahal Rasulullah pun tidak pernah diam bibirya mengucap istighfar… Astaghfirullooh…

    • iya kang..seringnya kita tak sadar..padahal dosa kecil pun bisa jadi besar kalau kita lakukan terus menerus ^^
      kayanya kita harus lebih banyak istighfar y kang 🙂
      haturnuhun ^^

  5. wah makasih kang ian dah berbagi cerita ini, setidaknya mengingatkan untuk kita2.. Alhamdulillah 5 waktunya gak bolong dan nyoba mengamalkan yang lain ah hehe..

  6. Subhanallah … cerita kang ian sangat menarik sekaligus jadi ‘tambahan pengalaman bagi kita …
    btw itulah hidup dan kehidupan … makasih kang sudah berbagi … 😛

  7. itu 4th yg lalu ya Kang? dan sampe sekarang Bang Asrul masih lurus langkahnya?
    Hebat yaa.. pasti ga mudah buat dia terus mempertahankan langkah di jalan-Nya.. tapi dia kuat sampai sekarang…

    Mudah2an langkah nya terus dilindungi Allah SWT, jadi ga belok kemana2 lagi… apalagi mundur.. ;p

    Jadi pengen kenal sama Bang Asrulnya, pasti cerita masa lalunya seru-seru tuh untuk disimak dan dijadikan pelajaran juga pastinya.. 🙂

  8. subhanallah..
    mengharukan sekali,
    trima kasih kang sudah kembali diingatkan
    menjadi lbh bersemangat kembali.. ^^

Leave a comment