Bismillah
Shaum Ramadhan yang diwajibkan bagi kaum muslimin, sekarang ini sudah banyak ditinggalkan dengan sengaja oleh sebagian kaum muslimin yang mereka tidak tahu bahwa hal itu merupakan sebuah dosa yang besar akibatnya. Mari kita simak sebuah hadits yang menggambarkan ancaman bagi mereka yang sengaja membatalkan puasanya tanpa uzhur yang syar’i.
Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dhabaya[1], membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, “Naik”. Aku katakan, “Aku tidak mampu”. Keduanya berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini adalah teriakan penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka.[2] .” [Riwayat An-Nasa’i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 dan Ibnu Hibban (no.1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin ‘Amir dari Abu Umamah. Sanadnya shahih].
Adapun hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Barangsiapa berbuka satu hari saja pada bulan Ramadhan dengan sengaja, tidak akan bisa diganti walau dengan puasa sepanjang zaman kalau dia lakukan”
Hadits ini lemah, tidak shahih. Pembahasan hadits ini secara rinci akan di bahas di akhir kitab ini.
Footnote:
[1]. Yakni : dua lenganku
[2]. Sebelum tiba waktu berbuka puasa
(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.) (sumber)
ayo…
Puasa dengan semangat membara…
Karena kita beruntung ktmu lagi dengan bulan ramadhan ini..
^^ yuuk 🙂
alhamdulillah
semangat hehe..
makasih mas adi
waduhhh….ketinggalan lagi pertamaxnya, wkwkwkwk
ngejar pertamax aee.. 😛
wkwkwk…
Subhanallah…
^^ subhanallah..
Selamat menjalankan ibadah puasa. 🙂
^^ makasih..
met puasa juga mbak fitri 🙂
Selamat puasa, semoga ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan sebelumnya, amien!
maaf saya baru sempat mampir, salam persahabatan 🙂
insya alloh amiin..
met puasa juga mbak mila ^^
salam
ayo, yang semangat puasanya… 🙂
ayo yang semangat hehe ^^
ayoo puasaa.. *sing*
hehehe
puasa ayoo 😀
marhaban ya ramadhan.
Wah, mas terasa semangat sekali ramadhan ini.
rhamadan mubarak ^^
amiin..semoga semangat terus insya alloh 🙂
nanti akan kita saksikan banyak sodara kita yg sengaja membatalkan puasa hanya demi sebuah ritual mudik lebaran.
dan yg menyedihkan akan sering terdengar umpatan dan ketidaksabaran utk saling serobot ketika memakai jalan.
**seakan nggak ada cerminan klo saat itu masih dlm puasa ramadhan
hehe demi sebuah tradisi y mas ^^
kalau di jalan mah emang bawaanya kaya gitu terus
kalao g sabar2 bisa ribut mulu hehe
Ayo puasa! Puasa!
PenuH SEmangat dan jangan Lupa senyumnya kang
^^
^^
semangat juga mbak fiya
makasiiih 🙂