” Afwan ukhti, semoga ini tidak melukai Anti dan keluarga Anti. Ana pikir sudah saatnya Ana memberi keputusan tentang “proses” kita. Ya.., seperti yang Anti ketahui bahwa selama ini ana telah berusaha melobi orang tua dengan beragam cara mulai dari memahamkan konsep nikah “versi” kita, memperkenalkan Anti pada mereka hingga melibatkan orang yang paling Ayah percaya untuk membujuk Ayah agar mengizinkan Ana untuk menikahi Anti.”
“Namun hingga sekarang nggak ada tanda-tanda mereka akan melunak, jadi menurut Ana…, sebaiknya Ana mundur saja dari “proses” ini!!” Dana diam sejenak untuk menunggu respon dari seberang, tapi hingga beberapa detik tidak ada tanggapan. “Perlu Anti ketahui bahwa orang tua Ana sebenarnya sudah tidak keberatan dengan Anti hanya saja Timing-nya ( waktu ) belum tepat. Ayah Ana khawatir Ana tidak mampu menafkahi Anti jika belum bekerja. Apalagi Anti juga masih kuliah. Jadi Ana rasa, ahsan ( lebih baik ) kita nggak ada komitmen dulu hingga keadaannya membaik! Anti nggak keberatan kan ukhty?”
“Keberatan….? Alhamdulillah nggak! Namun kalau Ana boleh kasih saran, apa tidak lebih baik kalau kita terus melobi sambil tetap proses saja. soalnya kan kita sudah mantap satu sama lain, nggak enak kalu mundur disaat seperti ini. Apalagi permasalahannya sudah mulai mengerucut ke arah ma’isyah ( penghasilan) saja.
“Anta pasti ingat gimana sulitnya awal kita membujuk orang tua, rasanya semua kriteria kita ditolak. Segala keterbatasan kita jadi aib yang sangat besar, pokoknya semua jalan sepertinya sudah tertutup rapat. Namun kenyataannya hanya dalam waktu 2 minggu kita bisa menghilangkan semua syarat menjadi satu syarat saja: PEKERJAAN!”
Dini, gadis tegar itu akhirnya bicara juga. “Akhi…, kita hanya tinggal selangkah, tetaplah ber-ikhtiar dan jangan putus asa. Bukankah Alloh Maha membolak-balikan hati?”
“Benar, Ana paham soal itu, Ana memang akan tetap melobi orang tua Ana, akan tetapi kalau kita terikat, Ana khawatir menghalangi Anti proses dengan ikhwan lain yang lebih selevel dibanding Ana. Lagi pula Ana khawatir tidak bisa menjaga hati.”
“Takut menghalangi Ana untuk proses dengan ikhwan lain? Itu kan urusan Alloh bukan urusan Anta! Kewajiban Anta sekarang adalah berjuang mempertahankan sesuatu yang Anta sudah mantap dengannya. Hasil Istikharah itu nggak mungkin salah. Tinggal bagaimana cara kita mengaplikasikannya saja.”
Hening sejenak…..
“Ya…tapi kalau memang Akhi sudah merasa syak ( ragu ) terhadap Ana dan mantap untuk mundur, Alhamdulillah. Insya Alloh ana dukung sepenuhnya.”
“Nggak!” Reflek Dana berteriak.
“Astagfirullahalazhim, Afwan ( maaf ) maksud Ana, Ana sama dengan keluarga Ana sudah tidak ada syak pada Anti, kami sangat menyukai Anti dan keluarga Anti. Selain itu Ana takut perasaan ini semakin dalam, Ana ini hanya hamba yang dhaif ( lemah ) yang masih kesulitan mengekang hawa nafsu.”
Dana berhenti lagi, dadanya terasa sesak, air matanya mengalir semakin deras. Jauh didalam hatinya, sesungguhnya ia merasa malu pada Alloh atas kelalaiannya, Jatuh Cinta!
“Halo…!!” Dini merasa Dana diam terlalu lama. Dia tidak tahu kalau pemuda ini sedang menangis. Tapi dia mengerti apa yang sedang terjadi padanya. ” Ya udah…, kalau begitu sekarang kita sepakat untuk membatalkan “proses” ini! setelah ini insya Alloh kita tidak akan lagi berhubungan kecuali untuk keperluan syar’i yang sangat darurat, iya kan?”
Dini sengaja memberi jeda agar Dana bicara, tapi ikhwan itu memilih terus diam “Akhi…kita tetap baik ya! Hubungan dengan keluarga harus tetap dijaga, jangan suuzhan pada ayah dan bunda karena bisa jadi keputusan mereka adalah salah satu jalan Alloh untuk menguji kita.” Dini berhenti lagi tapi Dana masih enggan berkomentar.
” La Tahzan, ya akhi…, Insya Alloh kalau kita niatkan semuanya demi keridhoan Alloh, maka Dia akan mencatat bagi kita pahala yang besar. Afwan jika selama proses ta’aruf ini….Ana, teman-teman, dan keluarga Ana banyak melakukan kekhilafan. Ana mewakili mereka dan diri Ana sendiri untuk memohon maaf pada Anta. Bersabarlah karena sesungguhnya Alloh bersama dengan orang-orang yang sabar…” Samar, Dini mendengar isak tangis diseberang. Dia nyaris tidak percaya…
“Semoga ini bisa menjadi mahar cinta kita pada Alloh dan semoga Akhi mendapat ganti yang lebih baik…,Amin.”
Suara isak tangis makin terdengar jelas.
“Akhi…kalau sudah nggak ada yang perlu dibicarakan lagi, tafadhal ( silahkan ) diakhiri!”
Tidak ada tanggapan.
“Hallo…!!?. Ya udah, kalau gitu biar Ana yang tutup teleponnya, ya…?”
Sepi.
“Assalamu’alaikum!” “Klik”.
Percakapan diantara mereka berakhir, tapi Dana baru menyadarinya. Dia segera bergegas wudhu dan shalat. Jujur, sebenarnya dia sudah sangat mantap dengan mantan calon istrinya itu…Namun dia tidak yakin dapat membahagiakan akhwat itu kalau dirinya belum bisa menafkahi dengan layak.
Padahal Dini dan keluarganya tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka sangat Welcome padanya. Ah…,mungkin ini sudah takdirnya. Mungkin Alloh melihat bahwa akhwat itu terlalu baik untuk dirinya. Mungkin seharusnya Akhwat sekaliber dia, mendapatkan ikhwan yang jauh lebih baik dari dirinya. Dia benar-benar merasa tidak level!!
“Ya…., ikhwan lemah sepertiku, mana mungkin mendapatkan Dini. Populer tapi tetap rendah hati, tegar, bijaksana, wara’, zuhud, qanita, qana’ah..pokoknya semua sifat baik ada padanya. Sedangkan aku, semoga aku tidak akan menyakiti akhwat lain setelah ini.”
Astagfirullahalazhim…, apa yang telah kusombongkan selama ini? sudah ikut mulazamah ( berguru dengan ustadz ) bertahun-tahun tapi masih belum berani mengamalkan ilmu yang kudapat sedikit pun. Katanya percaya bahwa orang yang menikah pasti akan dijamin rezekinya oleh Alloh, ternyata aku nggak lebih hanya seorang ikhwan pengecut.”
Dana tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri. Dia benar-benar merasa tak berarti.
“Dulu…, aku pernah begitu khusyu’ berdo’a pada Alloh agar dipertemukan dengan akhwat shalihah yang nggak banyak permintaan seperti dia. Sekarang ketika sudah dapat, malah kusia-siakan. Kini aku sadar bahwa Alloh selalu mengabulkan permohonan hamba-Nya. Manusialah yang selalu kufur kepada Rabb-nya.”
Di tempat yang berbeda, Dini menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Dia tetap ceria seperti biasanya. Ya…, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Kecewa? jelas ada, karena Dini juga hanya manusia biasa. Namun dia bisa mengemas kekecewaannya dengan manis, membuat kesedihannya menjadi sesuatu yang lumrah dari proses kehidupannya.
Dia percaya bahwa hatinya tidak mungkin berbohong dan janji Alloh pasti terjadi. Maka sesulit apapun kondisi yang dihadapinya saat itu, dia mencoba untuk tetap tersenyum, Jujur, aku bangga padanya.
“Aku sudah mantap dengannya, Kak. Aku yakin dialah jodohku. Aku akan terus menunggunya…”
* * * *
Sepekan kemudian, Dana menitipkan biodata ikhwan lain yang merupakan teman dekatnya untuk diberikan pada Dini. Menurutnya, ikhwan itu bisa membahagiakan Dini karena sudah matang dan mempunyai pekerjaan tetap. Jelas , Aku tahu bahwa pendapatnya keliru.
Dini bukan mengharapkan ikhwan yang matang dan mapan. Dia hanya mengikuti kata hatinya saja. Diniku tidak akan bahagia hanya dengan harta dan tahta. Namun, tak urung diterima juga biodata itu. Dan bisa kutebak, bagaimana reaksi Dini saat kuberikan empat lembar kertas berukuran A4 itu. Dini menggeleng pasti.
“Anti coba istikarah dulu. Barangkali semuanya bisa berubah…,” bujukku.
“Jazakumullah khair, tapi….Afwan tolong jangan paksa Ana, Kak!”
Ikhwah fillah, mungkin sebagian anda akan menganggap Dana sebaimana penilaian Dana terhadap dirinya sendiri. Pengecut, Jahil dan sifat-sifat buruk yang lainnya. Tapi bagi saya, Dana tidaklah seburuk itu. Justru sebaliknya, Dana dalam pandangan saya adalah ikhwan yang baik.
Dia berani mengambil resiko dengan mundur dari proses dan memilih untuk bersabar melawan nafsunya. Padahal kalau dia mau, dengan sikap Dini yang penurut, dia bisa saja minta untuk tetap meneruskan hubungan dengan gadis pilihannya. Namun di tahu bahwa diatas segalanya, Alloh lah yang patut untuk lebih dicintai.
Dana yakin bahwa jodoh adalah kekuasaan Alloh dan dia telah menetapkannya 50 ribu tahun sebelum semesta ada. Dia tahu jodoh pasti akan ketemu lagi, bagaimanapun caranya. Mungkin Dini tidak akan pernah tahu kalau biodata yang kusodorkan kemarin adalah kiriman Dana.
Mungkin Dana juga tidak akan pernah tahu ternyata Dini akan terus menunggunya. Dan mereka juga tidak boleh tahu bahwa diam-diam aku selalu mendo’akan kebaikan untuk mereka. entah bagaimana ending kisah ini nantinya, yang pasti aku selalu berharap agar masing-masing dari mereka mendapatkan ganti yang lebih baik. segera….
Diambil dari buku “Semudah cinta di awal senja”
15 kisah nyata pilihan majalah Nikah
( NIkah Vol 4/11/2005 )
Nb : Dana bukan saya loh ya hehehehe ^^
Artikel Terbaru di Catatan Pernikahan : Hakikat Pernikahan
Makasih buat mbak mas yang dah mau bantu click gambar dibawah ini :
YES… PERTAMAX
komen nyusul
jah ada PERTAMAX hunter wkwkw 😛
Berikanlah jawaba,,, uraikanlah simpulan…
agar tenang jiwaku… disaat asmara melebar sayapnya….
Whalaaaaaa…… koq malah bersyair
ayooo kang ian… semangat…
jalanmu belum sepahit jalanku….
Tetep majuu…
Lho emangnya kudu ngalamin kepahitan kaya aku yak ?
Jangan deh…
xxixiiii
huahaha lebaaayyy wkwkw ni pasti gombal ni orangnya xixi
pahit kale jalannya sambil minum jamu hahaha ^^
makasih bang atas semangatnya 🙂
Semangat 45 yah…
komennya puitis ni . . two thumb up lah. alus pisan lah wawacana.
hadooh nikah iraha nya?
hahaha masih sakola mah sok w diajar heula sing bener ^^
salam
bener, diajar terus gawe, mun tas beunghar nikah langsung, hehe
hehe bener..sok atuh ^^ sing sumanget nya 🙂
Lanjutan puisi
==============
Tak mungkin kulupa
Pertemuan itu
Dibawah rumpun bambu
Dikala bulan purnama bersinar..
xixixiii
jah ada ada aja..lebay ni 😀
Anto jebule seneng lagu malaysia
hahaha ^^ lagu malay jadul tuh xixi
Anto sih siapa yaa ?
G tau juga anto siapa wkwkw 😀
Nb : Dana bukan saya loh ya hehehehe ^^ <– serius??
wkwkwk 😛
bisa jadi sih mbah ^^ tapi saya g mau jujur hahhaa
makasiih
dari judulnya kayanya ga asing,,,,jadi teringat ada seseorang yang kasih buku dengan judul yang sama tuh,,,,,
masa..?? ^^
makassiih 🙂
ceruta yang menarik..berkisah tentang seseorang yang berkelana mencari jodoh….
hehehe ^^ berkelana yah xixi
makasiih 🙂
cerita yang sarat pelajaran…
terutama buat kang ian…hehehe…
ayo semangat kang…
hahaha koq buat saya sih ^^
makasih pak..ayo semangat 🙂
jadi dana itu sebenernya siapa? kang ian kah?
atau cuma tokoh dalam cerita ini…hehehe
hehehe ^^ saya kan cuma nukil dari buku mas 🙂
makasiih ^^
Hahaha..
Tawa utk penjelasan bhwa dana bukanlah kang ian..
Hmmm..
Untuk materi tulisannya..persis sama dengan proses terbaru yg diakhiri..
wkwkw 😀
masa…?? hehe semangat lagi mbak youz ^^
makasiih
cerita yang sangat indah
sarat pesan dan pelajaran
jadi terharu
hmm ^^
makasih mbak 🙂
makasiih
hehehe..tw aja neh kang ian kalo aku bakal blg “pengalaman pribadi ya kang??” hahaha
jiaaahh ^^ xixi antisipasi ni mbak wkwkw
makasih sudah berkunjung 🙂
sugan teh…
Si akang teh jadi Kang Dana hihihi
Kang, boleh titip salam sama Dini? 😆
hihi ^^ sok atuh i dini na masih single mah ^^
haturnuhun ..
Postigan ini saya baca dgn seksama & tuntas… manawi teh kisah nyatanya kang Ian.. ternyata…. 😀
hahaha ^^ manya saya make gaya bahasa orang kadua si kang? 😀
haha ke pembohongan publik mun kitu mah 😀
haturnuhun 🙂
Subhanallah…
Kisah yang mengharukan kang, penuh hikmah…
haturnuhun kang parantos amengan kadieu ^^
salam
beda jaman beda pemikiran…
maksudna? 😀
:’)
afwan, ana tidak terbiasa dengan ana-anta-afwan jadi agak ruwet bacanya kang.. hehe
Mudah”an Dana & Dini akhirnya bersatu.. 🙂
hehehe ^^
biasain ajah xixi 🙂
amiin makasih ya..loh koq ngamiinin dana sm dini?
harusnya do’ain saya yah hihi
Wah, ganti theme nih.
Hmm…jodoh emang ditangan Allah SWT
Manusia hanya berusaha Tuhan lah yang menentukan
Sabar dan jangan putus asa buat si Dana and si Dini (namanya kok kembar sih?)
hehe ^^
iya mas 🙂
haha buat saya nya doong xixi
makasiiih
Ehmmmm
ini kisah romantis versi lain yah…maksudny alain dengan yang beredar di masyarakat.
harusnya kisah romantis seperti ini
Eh themes ini kayaknya lebih enak dilihat deh………
itu komentare Anto kan lagu malaysia:
hehehe ^^ bisa jadi mas 😀
nemu nemu aja y saya xixixi
wah maskur pemerhati lagu juga nih hihi
saya juga mikir gitu mas agak2 mirip lagu malay tapi saya lupa itu lagu apaan hahaha
makasih sudah menambahkan xixi
Hmmm anto itu siapa yah… ?
anto = wong nggunung
asli
sli
sli
sli
wkwkwkw 😀
Artikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungan balik di website saya..thx,slm kenal
makasih mas 🙂 amiin insya alloh makasih mas yohan ^^
siap nanti saya main lagi deh 😀
salam
siapakah sebenarnya di kisah ini ,Ian?
dirimukah ?
tetap usaha dan ikhtiar dn niat tulus dan ibadah, sisanya serahkan pada Sang Maha Penentu Jodoh manusia .
salam
hahaha ^^ bisa jadi bun xixi
kayanya saya membawakan cerita cerita yang nyambung dengan hidup saya wkwkw
amiin bunda insya alloh..
makasih y bund
salam juga 🙂
ya ampun…. 😥
kok mirip sama indah yah ceritanya….
huhuhu…
semoga indah bisa menjadi seperti Dini….
amien…
hihhihi
masa siih ^^
apanya yah yang mirip xixi
amiin insya alloh..
makasih y indah atas kunjungannya
salam kenal 🙂
mirip semua..hihhi
indah(dini) saat ini sedang menjalani proses sama seseorang bernama paundra (dana)…
saat ini paundra (dana ) tengah kesulitan melobi orang tuanya… 😥 –>sama kan??
trus paundra juga sempat berpikirkalau hal itu akan menghalangi proses indah dengan ikhwan lain–>sama kan??
haduuh….
dan akhirnyan sekarang indah sama paundra memutuskan untuk berpisah…tapi indah tetap menunggunya..dan dia tetap berusaha…–>sama kan?
😀
kisah seperti dini dan dana sering terjadi…penghasilan jadi obrolan luar biasa diantara orang tua yg anak gadisnya akan dipersunting
perasaan sedih dini dan dana bisa kumengerti karna mungkin…hehehehe…saya ini org yg romantis…*hoekkk…wakakakakak…
hehehe sebenarnya penghasilan juga penting mbak ok ^^
tapi jangan sampai menjadi sebuah alasan untuk menghalangi niat baiknya putra putrinya untuk menikah 🙂
kasiaan kan jadinya memendam rasa terus menerus xixi
makasiih ^^
hadewh,, terharu…. T.T
Dana nya sama QK aja dah…. wakakkaka,,,,
aih,,, lom pantes kali ya dapetin yang kek Dana… hahaha 😛
HIDUP!!! ^_^
hehehe insya alloh nanti kika juga dapat yang seperti dana ^^ asal dini juga rajin belajar 🙂
amiin..
makasih atas kunjungannya yah ^^
hmmm ceritanya bikin terharu euy.. btw ini beneran cerita dari sebuah novel atau ada sangkut pautnya sama kehidupan nyata kang? ^_^
ini kisah nyata yang ada di majalah mas agung ^^
mungkin ada sangkut pautnya juga sama saya hahaha 🙂
makasiih
wew,,
diadopsi dari kisah nyata??
meragukan nb,,
hmm, jadi curiga,, 😆
bener mas agus ^^
hahaha jangan gitu ah saya jadi malu xixix
makasiiih 🙂
ceritanya sedih 😀
sedih koq ketawa 😀
makasiiih ^^
Menikah saja karena mengharap ridhoNya.. karena itu berarti kita menjalankan salah satu perintahNya khan.. nanti insya Allah ada jalan dibukakan.. amiiin
pengennya si gitu pak ^^ tapi biasanya sih g semudah yang dibayangkan 🙂
makasih pak ^^
klw pun dana nya itu kang ian gpp kok 😉 hehehe
ceritanya menarik kang.. ^^
hehehe ^^ jadi malu ni 😀
alhamdulillah makasih dillah ^^
saya pikir ini kisah yg punya blog 🙂
hehe bisa jadi yang punya blog terinspirasi sm kisah ini 😀
makasiih 🙂
ikut terbawa situasi ngebaca ceritanya.. emang kalau mau nikah itu ga usah neko2.. orang pas2an juga udah bisa nikah.. pas mau beli rumah ada duit, pas mau beli mobil ada duit, pas mau nikah lagi ada duit.. hhe..^^
hehehe enak atuh y idup pas pasan itu xixix
makasih mas daoz ^^
perasaan pernah komeng dimari dweh..ilang yahh..btw kang ian atau bukan yang ada di cerita ini, tetep berjuang untuk mendapatkan si dininya yaahh..jangan nyerah dan patah semangat. Toh kalo dah jodoh ga bakal lari kemana..
masa sih koq g ada? ^^
saya atau bukan yang penting inti ceritanya dimengerti hehehe..
semangat !!!
iya jangan lari lari cape geee.. hehe
kekekeek, dari tadi kirain dana tuh ente kang 😆
jah kan udah dikassi keterangan xixi
makasiih is dah mampir 🙂
bagus banget Kang! Jadi berkaca pada diri sendiri nih 😀
makasiih ^^ semoga bisa diambil hikmahnya 🙂
ngaca apa nih..hihi cantik gak? 😀
Hmm…. kisah ini membuat hati menjadi hangat… 😀
sehangat apakah? asal jangan hangat t*i ayam xixi 🙂
WANTED…!!!!
KANG IAN alias ABU HANZHALAH alias DANA
***
Oh..ternyata dana itu nama samarannya kang ian toh…
hahaha ^^
dicari karena apa mas xixi
loh..bukan koq..dana itu dosen sayah ^^
makasih mas dah mampir 😀
tak kira cerita pengalaman pribadi bang 😀 …tapi ceritanya bagus kok…. serasa membaca diri sendiri ^^ …semoga suatu saat bisa ….. ^^
hehe kayanya bisa jadi pengalaman pribadi cuma saya mengambil cerita dari orang lain ^^
amiin insya alloh y mas 🙂
cerita ini mencerminkan kang ian kah?katanya kemarin mau acara ngiket2 kang, kumaha lancar??
kayanya iya sih mas xixi
belom pulang mas saya nya
mohon do’anya aja ^^
halah ngaku aja,
dana tu kamu kaaaannn
wkwkw..koq maksa sih hehehe ^^
makasiih
ending2nya ga berjodoh ya?
ckckck
nasib
g tau juga si endingnya kaya gimana 😀 bersambung sih..
apa si dini tetep nunggu dana..atau dana nyari pengganti dini..hehe ^^
Hadduwh. . . Saya kuq bgung ya. . G faham. . Hehehe. .maaph maaph agy lola ne. . Thx atas kunjngan.e
hahaha ini obrolan orang dewasa 😀
makasih y dah mampir lagi ^^
Heran…kok cerita nikah melulu di mana-mana^^Tapi ceritanya bagus kok.
Btw, soal emoticon…saya biasanya mengedit satu-satu ketika mereply koment. Ajari caranya menonaktifkan ya Dik? Lewat email satunya aja. Syukron.
koq heran? 😀
udah saya kasih tahu caranya…semoga bermanfaat ^^
makasih sudah berkunjung ..
assalamu’alaikum kang
belum apdet??
sibuk yaa
^^
hhiihi tumben saya yang nanya kayak gini
wa’alaikumussalam ^^
hahaha gantian y saya yang ditagih update an wkaka
tumben ni mbak lyn rajin hihi
makasiiih 🙂
😀
ngemeng2 Metallica
yang mana yg paling disuka?
hayoooo…masih ingat apa ngga??
the unforgiven sm nothingg else matter 😀
endingnya…
siapa menikah dengan siapa…
kalau kata orang..
tak kan lari gunung dikejar..
kalau sudah jodoh tak keman…
hehehe bener ^^
insya alloh nanti juga datang saatnya 🙂
kenyakinan yang kuat dan mantap hingga sabar menungggu…
hehe ^^ begitulah kalau sudah cinta beuuuh 😀
makasih y atas kunjungannya 🙂
Wah, karena takut dikira Ian, diterakhir kisah Ian langsung kasih tahu ya….
Kita boleh tak setuju dengan keputusan Dana. Mau katakan pengecut, nggak semudah itu juga. Keputusan yg sulit bagi Dana. Saya yakin lelaki itu yang tidak mungkin menyangkal ‘Rezeki Allah yang atur’ . Sikap tegas Dini itu memang harus dimiliki, tapi membiarkan dirinya menunggu….Nggak sependapat karena kita tidak tahu jodoh kita siapa. Mungkin si Dini sudah memiliki perasaan yang kuat kepada Dana seolah2 Dini adalah jodohnya. Tidak bisa begitu juga. Dini harus menerima, ‘Mungkin inilah ketentuan Allah’. Kalau memang Dini memahaminya, Dini bisa membenahi perasaannya pada Dana setelah itu Dini bisa mencoba berproses kembali dengan keyakinan, ‘Kalau memang jodoh, pasti Allah satukan karena Dia Maha tahu apa yang terbaik uktuk kita.”
wkwkw 😀
hehe bener mbak..ya gitu deh walao mereka niatnya mau nyudahi tapi perasaan masih berjodoh kali yah pfuiih semoga alloh permudah hambaNya yang inginkan menikah 🙂 amiin
makasih mbak ^^
ternyata sebuah buku, hehehe… 🙂
kang ian kisahnya sama kah?
iya dari buku kumpulan kisah nyata dalam majalah nikah mas ^^
hahaha mungkin..hampir mirip hihi
makasiih
sudah pernah baca ..
*mengharu biru*
dimana.?? ^^
hehe makasiih 🙂
usaha,doa dan akhirnya tawakal ttg hasilnya ya kang
salam hangat dari BlogCamp
hehe iya pakde
makasih y atas nasihat nya 🙂
salam juga pakde sayang ^^
sedihhh bgt *cryinngg****…….. hikss
jangan nangis cem..cup cup cup xixi
makasiih
kirain ini kisah nyatanya kang ian…
ternyata tidak…
-menyimak saja-
ky’a pnglmn pribadi jg nih cerita.terus brjuang kang sampe titik darah pnghbisan.wkwkwk lebbay dot com.