Memulai Shaum berdasarkan Ru’yatul Hilal


Bismillah

Shaum Ramadhan tinggal 1 hari lagi, alhamdulillah tidak terasa waktu berlalu hingga Alloh mempertemukan kita kembali di bulan yang penuh berkah ini. Dan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan bulan Agustus di Tahun Masehinya. Berarti hari ini kita berada di penghujung bulan Sya’ban di tahun Hijriyahnya.

Dan sudah seharusnya bagi kaum muslimin untuk membiasakan diri menghitung bulan Sya’ban dalam rangka mempersiapkan masuknya bulan Ramadhan, karena hitungan hari dalam sebulan dari bulan-bulan hijriyyah 29 hari atau 30 hari.

Hal ini sesuai dengan hadits-hadits yang shahih, diantaranya :

1. Hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha :

كَانَ رَسُولُ اللهِ r يَتَحَفَّظُ مِنْ هِلاَلِ شَعْبَانَ مَا لاَ يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَانَ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ عَدَّ ثَلاَثِيْنَ يَوْمًا ثُمَّ صَامَ. (رواه أبو داوود وصححه الألباني في صحيح سنن أبي داود)

Artinya :

“Bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh menghitung bulan Sya’ban dalam rangka persiapan Shaum Ramadhan ([1]) melebihi kesungguhannya dari selain Sya’ban. Kemudian beliau shaum setelah melihat hilal Ramadhan. Jika hilal Ramadhan terhalangi oleh mendung maka beliau menyempurnakan hitungan Sya’ban menjadi 30 hari kemudiaan shaum.” ([2])
Continue reading

Sirwal apa Kolor?


Bismillah.

Setelah saya tahu bahwa  isbal (menurunkan celana / kain di bawah mata kaki) itu dilarang. Maka mulai saat itu saya memotong semua celana saya, mulai dari celana kain bahan, celana kargo bahkan celana denim saya hingga semua bentuknya ngatung dan cingkrang.

Haha..akhirnya saya tidak punya satu pun celana yang melorot hingga di bawah mata kaki, alhasil kalaupun ada celana yang baru saya beli maka saya gak akan memakainya hingga saya memotongnya terlebih dahulu. Dengan modal goceng saja di si abang-abang vermak levi’s saya sudah bisa merubah celana saya menjadi celana super ngatungers..hehe

Tapi biasanya kalau celana bahan atau kargo ngatung itu biasanya saya pakai hanya untuk kuliah atau kondangan saja, selebihnya kalau keseharian saya hanya memakai sirwal saja. Kalau yang belum tahu sirwal itu kaya apa..ini dia penampakannya .

Continue reading

Terorisme, Sebuah Kejahatan atas nama agama..


Mendengar nama teror. Tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. apalagi bagi ibu-ibu..hah? saya becanda. Itu namanya telor. Teror jelas beda dengan Telor. Hehe Kalo saya telusuri..teror itu berasal dari bahasa latin yaitu terrere: yang kurang lebih berarti membuat gemetar atau menggetarkan. Tentu saja, kengerian di hati, pikiran, dan fisik para korbannya (Masdiana, 2001). Jadi teror adalah tindakan yang menggetarkan, menimbulkan kengerian dan menimbulkan kecemasan di hati rakyat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, edisi ketiga) menyebutkan pengertian teror sebagai upaya menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Oke..saya cuman mau ngasih tau kalo misal teman-teman pada blom tahu apa itu arti teror. Jadi jangan samakan dengan telor lagi. Karena jelas banget kalo telor itu banyak disukai dibandingkan dengan teror..Walaupun harganya selalui naik turun sesuai dengan mood ayam. Hehe 😀

Dan sejenak kita pun jadi teringat peristiwa pengeboman di 2 hotel di jakarta, tanggal 17 Juli 2009 kemarin. Saya waktu itu gak ngeh kalo hari jum’at pagi yang indah itu di jakarta, tepatnya daerah kuningan, udah terjadi aksi pengeboman yang menewaskan 9 orang dan 53 orang lainnya luka-luka ( Katanya di Berita ), soalnya saya baru ngecek berita di sore harinya setelah khutbah jum’at siang itu membahas masalah pengeboman. Dan benar saja udah terjadi aksi pengeboman lagi yang kedua kalinya atas hotel JW Marriot dan Ritz Charlton. Belum lagi sekarang-sekarang ini udah banyak sekali kekacauan akibat teror ini yang terjadi di beberapa kota di indonesia.

Dan..yang lebih mengejutkan lagi. Ternyata..di indonesia, bukan hanya sekali aksi pengeboman ini terjadi. Masih inget juga kan tanggal 12 Oktober 2002, Ledakan di Bali yang menewaskan 202 orang, sebagian besar wisatawan asing, dan 88 orang yang asalnya dari Australia itu. Hingga saat ini, peristiwa itu masih menjadi catatan merah yang menjadikan image bangsa ini sedikit tercoreng dengan ulah para pengecut yang sok berani itu. ( Baca : Teroris ) itu hanya satu atau dua saja contoh bagaimana aksi pengeboman telah memporakporandakan negara indonesia yang tercinta ini. Tercatat ada puluhan kasus aksi teroris di indonesia atau bahkan ratusan? yang menjadikan bangsa ini dicap sebagai negara sarang teroris. Benarkah??

Saya  kadang sering bertanya-tanya..?? Sebenarnya ada apakah ini??

Dan apa sebenarnya motiv dibalik semua kejadian yang telah menggemparkan warga dunia ini? Karena tentunya bukan hanya di indonesia saja kasus terorisme ini mencuat, beberapa tahun lalu sebuah gedung tinggi di Amerika telah hancur akibat Aksi Terorisme. Khususnya ditabrak dengan pesawat yang telah dibajak. Dan isu terorisme tidak hanya berbentuk pengeboman saja, terorisme bisa terjadi dalam bentuk-bentuk yang lainnya yang pada intinya berusaha ingin merusak ketenangan dan kenyamanan masyarakat dengan aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab.

Dan pengecut kalo saya bilang. Karena para teroris ini hanya berani beraksi di balik panggung, setelah melakukan aksinya mereka kabur dengan menyamar dan lebih rela menjadi buronan, dicari-cari polisi dan intel. Kalo kata saya sih cuman cari sensasi saja.

Kalau mau lebih ditelusuri lagi..hampir dari selurus kasus terorisme di indonesia juga di seluruh negara-negara di dunia, inti kasusnya banyak yang mendasarkannya dengan mengatasnamakan agama. Kadang saya suka kesel sama Teroris Pengecut ini kalo mereka sudah mengikutkan nama agama dalam aksi-aksinya. Mereka sudah membuat image agama menjadi jelek. Khususnya ISLAM. Dengan penafsiran serampangan mereka sudah melegalkan tindakan-tindakan yang biadab dengan nama ISLAM. Demi ISLAM. Demi TEGAKNYA DAULAH. dll. Sehingga apa yang terjadi?? Orang-orang merasa phobia dengan yang namanya ISLAM. Masih ingatkan bagaimana Imam Samudera dan Kawan-kawannya dengan bangga penuh percaya diri merasa mempunyai jasa terhadap ISLAM dengan aksi Terorisnya itu? Kalau menurut saya..mereka itu tak lebih cuma dari manusia-manusia yang telah salah kaprah menempatkan posisi agama diatas hawa nafsunya. Lihat saja dampak dari perbuatan mereka tersebut?? Apakah image islam menjadi harum? Tidak kan? Bahkan mereka telah membuat image ISLAM menjadi buruk karena aksi TERORISME ini. Kehancuran dan Kematian yang tidak diinginkan, entah itu dengan dalih Membunuh Orang Kafir, tapi setahu saya tidak begitu caranya. Memang benar niat yang baik tapi kalo tidak dibarengi dengan cara yang baik juga maka hasilnya tidak akan baik.
Continue reading